Ponpes Al Khoziny Ambruk: 10 Tewas, 103 Orang Selamat
beritabumi – Tragedi memilukan terjadi ketika Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo mengalami ambruknya bangunan asrama. Peristiwa tersebut mengakibatkan 10 santri meninggal dunia dan 103 lainnya berhasil diselamatkan. Insiden ini mengguncang masyarakat, sekaligus menyoroti persoalan keselamatan bangunan pendidikan di tanah air.
- Detik-Detik Kejadian
Menurut keterangan saksi, bangunan asrama tiba-tiba runtuh pada malam hari saat sebagian besar santri tengah beristirahat. Suara dentuman keras terdengar, diikuti kepanikan para penghuni. Sebagian santri berhasil menyelamatkan diri dengan cepat, namun ada pula yang terjebak di reruntuhan. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan warga, aparat TNI-Polri, serta tim SAR hingga dini hari. - Korban Jiwa dan Proses Evakuasi
Hingga pagi hari, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 103 santri dalam kondisi selamat. Namun, 10 santri ditemukan meninggal dunia karena tertimpa material bangunan. Jenazah korban segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diidentifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga. Proses evakuasi berlangsung dramatis, dengan banyak warga turut membantu mencari korban yang terjebak di balik puing-puing. - Dugaan Penyebab Runtuhnya Bangunan
Meski penyelidikan masih berlangsung, dugaan sementara mengarah pada kondisi bangunan yang sudah rapuh. Beberapa santri dan pengurus pesantren menyebutkan bahwa bangunan asrama memiliki retakan sejak beberapa waktu lalu. Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi juga diduga memperparah kondisi struktur. Pihak kepolisian dan tim ahli konstruksi kini dilibatkan untuk memastikan penyebab pasti keruntuhan agar kejadian serupa tidak terulang. - Respons Pemerintah dan Dukungan Masyarakat
Pemerintah daerah segera turun tangan memberikan bantuan darurat, termasuk perawatan medis bagi korban selamat dan santunan bagi keluarga korban meninggal. Gubernur Jawa Timur menyampaikan duka cita mendalam dan berjanji melakukan evaluasi terhadap standar keamanan bangunan pendidikan, khususnya pesantren. Sementara itu, masyarakat sekitar menunjukkan solidaritas dengan memberikan bantuan logistik dan tempat tinggal sementara bagi para santri yang selamat. - Harapan dan Evaluasi ke Depan
Tragedi ini membuka mata banyak pihak bahwa keselamatan bangunan pendidikan, khususnya pondok pesantren, perlu mendapat perhatian lebih serius. Banyak pesantren di Indonesia masih menggunakan bangunan lama dengan standar keamanan minim. Para pengamat pendidikan menilai perlu ada regulasi lebih ketat terkait audit bangunan sekolah dan pesantren secara berkala. Keluarga korban pun berharap kejadian memilukan ini menjadi pelajaran berharga agar generasi muda bisa belajar dalam lingkungan yang aman.
Ambruknya Ponpes Al Khoziny menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan dan keagamaan di Indonesia. Dengan adanya evaluasi menyeluruh, diharapkan keselamatan santri dan siswa di berbagai lembaga pendidikan dapat lebih terjamin di masa mendatang.

