Bupati Willem Wandik Jemput Dosen Uncen untuk Kuliah Perdana di Tolikara, Dorong SDM Papua Maju
beritabumi.web.id Langkah besar dalam pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Tolikara dimulai dengan kehadiran para dosen dari Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Bupati Tolikara Willem Wandik di Bandara Wamena, Papua Pegunungan. Dari sana, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, untuk memberikan kuliah perdana bagi mahasiswa yang terdaftar dalam program kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Tolikara dan Uncen.
Kehadiran para akademisi Uncen menandai dimulainya babak baru pendidikan tinggi di wilayah pegunungan tengah Papua. Program ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoA) yang sebelumnya telah disepakati antara Pemkab Tolikara dan Uncen. Tujuannya jelas: memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat umum sekaligus meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan daerah.
Bupati Willem Wandik menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah untuk membangun SDM unggul, yang tidak hanya terampil secara administratif, tetapi juga memiliki kemampuan akademis dan analisis yang kuat. “Kami ingin ASN di Tolikara mampu bersaing dan memiliki kompetensi yang memadai agar pelayanan publik semakin profesional,” ujarnya.
Perjalanan Menuju Tolikara dan Antusiasme Masyarakat
Rombongan dosen Uncen yang tiba di Wamena terdiri dari perwakilan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) serta Fakultas Ekonomi (FE). Mereka dijadwalkan memberikan kuliah perdana untuk mahasiswa program ekstensi yang digelar di Karubaga. Kuliah ini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Tolikara, karena untuk pertama kalinya, kegiatan akademik universitas negeri dilaksanakan langsung di wilayah tersebut.
Masyarakat setempat menyambut kehadiran para dosen dengan penuh semangat. Tidak sedikit anak muda Tolikara yang berharap program ini bisa membuka peluang baru bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan kampung halaman. Kehadiran Uncen diharapkan mampu menumbuhkan atmosfer akademik dan semangat belajar di kalangan pemuda Papua.
Bupati Wandik sendiri terlihat berbaur dengan masyarakat saat menyambut para dosen. Ia menegaskan bahwa perjalanan jauh yang ditempuh bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun Papua dari sektor pendidikan.
Komitmen Peningkatan SDM ASN dan Warga Tolikara
Menurut Willem Wandik, kerja sama dengan Uncen mencakup program pendidikan berjenjang mulai dari jenjang S1 hingga S3. Program ini terbuka tidak hanya bagi ASN, tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin melanjutkan studi.
“Yang lulusan SMA bisa lanjut ke S1, yang sudah punya diploma bisa lanjut ke sarjana, dan bagi ASN yang sudah S1 bisa lanjut ke S2 bahkan S3. Kami ingin semua anak Tolikara punya kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.
Wandik menekankan bahwa peningkatan kapasitas ASN menjadi langkah penting dalam memperkuat birokrasi daerah. ASN yang berkualitas akan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, dan melayani masyarakat dengan maksimal.
Program Beasiswa dan Arah Baru Pendidikan Tolikara
Selain membuka akses pendidikan tinggi, Pemkab Tolikara juga menyiapkan program beasiswa daerah bagi mahasiswa asal Tolikara yang menempuh pendidikan di berbagai kota di Indonesia. Program ini menjadi wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap anak-anak muda Papua yang ingin melanjutkan pendidikan, namun terkendala biaya.
“Kami ingin memastikan tidak ada anak Tolikara yang putus kuliah hanya karena persoalan ekonomi. Beasiswa ini adalah bentuk dukungan kami agar mereka bisa kembali dan berkontribusi untuk daerah,” kata Wandik.
Tidak hanya itu, Pemkab Tolikara juga tengah menyiapkan pembukaan program studi kesehatan masyarakat di wilayahnya. Program ini diharapkan dapat mendukung sektor kesehatan daerah, terutama dalam penyediaan tenaga medis dan tenaga penyuluh yang memahami kondisi lokal masyarakat pegunungan.
“Bidang kesehatan menjadi perhatian kami karena masih banyak tantangan di daerah terpencil. Dengan adanya program studi ini, kami bisa mencetak tenaga medis lokal yang siap mengabdi di kampungnya sendiri,” jelas Wandik.
Dukungan Uncen dan Dampak Sosialnya
Pihak Universitas Cenderawasih menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Menurut perwakilan dosen Uncen, kehadiran kampus di Tolikara tidak hanya bertujuan akademik, tetapi juga sosial dan kultural. Mereka berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi kabupaten lain di Papua untuk membangun kolaborasi serupa.
Dosen FISIP Uncen menilai, pendekatan pendidikan berbasis daerah seperti yang dilakukan Tolikara akan mempercepat pemerataan akses pendidikan tinggi di Papua. “Selama ini banyak mahasiswa dari daerah pedalaman kesulitan melanjutkan studi karena jarak dan biaya. Program seperti ini bisa menjadi solusi,” ujarnya.
Pendidikan Sebagai Jalan Menuju Kemandirian Papua
Bupati Willem Wandik yang juga dikenal sebagai tokoh muda nasional menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci utama pembangunan Papua. Menurutnya, segala bentuk pembangunan fisik tidak akan bermakna tanpa peningkatan kualitas manusia di dalamnya.
“Investasi terbesar bukan pada jalan atau gedung, tapi pada manusia. Ketika anak-anak kita berpendidikan tinggi, mereka akan mampu membangun Tolikara dengan cara yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ucapnya.
Ia juga berharap kerja sama antara Pemkab Tolikara dan Uncen dapat menjadi model bagi kabupaten lain di tanah Papua. Kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah diyakini akan mempercepat tercapainya pemerataan pendidikan di wilayah timur Indonesia.
Harapan Baru dari Pegunungan Papua
Kegiatan kuliah perdana di Karubaga menjadi simbol kebangkitan pendidikan di pedalaman Papua. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan akses, semangat pemerintah daerah untuk membuka pintu pendidikan tinggi menjadi langkah monumental.
Melalui kerja sama yang berkelanjutan dengan Uncen, Pemkab Tolikara bertekad membentuk generasi muda Papua yang berdaya saing, berintegritas, dan mencintai tanah kelahirannya. Harapan besar ini bukan sekadar mimpi, melainkan awal nyata menuju Papua yang mandiri, cerdas, dan maju melalui pendidikan.

Cek Juga Artikel Dari Platform ngobrol.online
