Warga Yogya Diminta Waspada di Masa Peralihan Musim
beritabumi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan selama masa peralihan musim. Fenomena ini ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, termasuk hujan lokal, angin kencang, dan perubahan suhu yang cepat.
Kondisi Cuaca Saat Ini
BMKG Yogyakarta mencatat bahwa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta memasuki masa peralihan dari kemarau ke musim hujan. Curah hujan diperkirakan meningkat secara sporadis di beberapa kecamatan, terutama daerah dataran tinggi dan wilayah pesisir.
Menurut Kepala BMKG Stasiun Yogyakarta, Dr. Arief Prasetyo, kondisi ini menimbulkan potensi risiko bagi aktivitas masyarakat. “Masa peralihan musim biasanya diikuti cuaca ekstrem secara lokal. Warga perlu waspada terhadap hujan deras, petir, dan angin kencang,” jelas Dr. Arief, Selasa (27/8).
Imbauan bagi Masyarakat
BMKG memberikan sejumlah imbauan agar warga tetap aman dan aktivitas tidak terganggu:
- Waspada saat hujan – Hindari berada di bawah pohon tinggi atau bangunan yang rawan roboh.
- Persiapkan pakaian dan perlengkapan – Gunakan jas hujan, payung, dan alas kaki anti licin.
- Pantau informasi cuaca – Ikuti update BMKG melalui media sosial, radio, atau aplikasi resmi.
- Periksa fasilitas rumah dan kendaraan – Pastikan atap, saluran air, dan kendaraan aman dari cuaca ekstrem.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor atau banjir diminta meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan jalur evakuasi.
Dampak Masa Peralihan Musim
Peralihan musim dapat memengaruhi berbagai sektor kehidupan masyarakat, antara lain:
- Transportasi – Jalan licin akibat hujan meningkatkan risiko kecelakaan.
- Pertanian – Petani harus menyesuaikan jadwal tanam dan panen.
- Kesehatan – Perubahan suhu dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan demam.
Seorang warga, Siti Nurhayati, menyampaikan bahwa informasi cuaca sangat membantu dalam menyesuaikan aktivitas sehari-hari. “Dengan tahu prakiraan cuaca, kami bisa mempersiapkan anak-anak sekolah dan aktivitas harian,” ujarnya.
Peran Pemerintah dan BMKG
Pemerintah daerah bekerja sama dengan BMKG dan instansi terkait untuk memantau potensi bencana dan menyiapkan langkah mitigasi. Posko darurat, unit penanganan bencana, dan jalur evakuasi disiapkan untuk menghadapi kemungkinan banjir atau longsor.
Dr. Arief menambahkan, “Pemantauan cuaca secara real-time dan edukasi masyarakat adalah kunci agar dampak negatif musim peralihan dapat diminimalkan.”
Harapan ke Depan
Masyarakat diharapkan tetap disiplin mengikuti imbauan, menjaga lingkungan, dan menyiapkan langkah pencegahan sejak dini. Kolaborasi antara warga, pemerintah, dan BMKG menjadi faktor penting untuk meminimalkan risiko bencana dan menjaga keselamatan publik.
Kesimpulan
Masa peralihan musim di Yogyakarta memerlukan kewaspadaan ekstra bagi warga. Hujan lokal, angin kencang, dan perubahan suhu bisa memengaruhi aktivitas harian, transportasi, pertanian, dan kesehatan. Dengan mengikuti imbauan BMKG, memantau informasi cuaca, dan mempersiapkan langkah pencegahan, masyarakat dapat menghadapi peralihan musim dengan aman dan tetap produktif.

