Relawan Ambulans Depok Dapat Pelatihan Penanganan Darurat
beritabumi – Sebanyak puluhan relawan ambulans Depok mengikuti pelatihan penanganan darurat sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kesiapsiagaan bencana di wilayah Kota Depok. Kegiatan ini digelar di Balai Kota Depok, Senin (26/8), dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan, BPBD, serta tenaga medis profesional.
Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini bertujuan membekali relawan ambulans dengan keterampilan menangani kondisi darurat, mulai dari pertolongan pertama, evakuasi korban, hingga koordinasi dengan rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Depok, Rina Wahyuni, menekankan bahwa kemampuan relawan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa masyarakat.
“Relawan ambulans tidak hanya mengantar pasien, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam pertolongan awal. Pelatihan ini penting agar mereka siap menghadapi berbagai situasi darurat,” ujar Rina.
Materi dan Metode Pelatihan
Pelatihan mencakup materi teori dan praktik, termasuk:
- Pertolongan pertama (First Aid) – Penanganan luka, patah tulang, dan kondisi kritis sebelum tiba di rumah sakit.
- Manajemen evakuasi darurat – Teknik mengangkat dan memindahkan korban dengan aman.
- Komunikasi efektif – Koordinasi dengan tim medis, rumah sakit, dan BPBD.
- Simulasi bencana – Latihan menghadapi kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dan kondisi darurat lainnya.
Menurut instruktur pelatihan, Hendra Santoso, metode praktik langsung dan simulasi membuat relawan lebih siap menghadapi situasi nyata.
“Simulasi ini penting agar mereka terbiasa bertindak cepat, tenang, dan tepat saat menghadapi kondisi darurat,” ujar Hendra.
Dampak Positif bagi Relawan dan Masyarakat
Pelatihan ini memberikan manfaat nyata bagi relawan dan masyarakat Depok:
- Kemampuan relawan meningkat – Relawan lebih siap menghadapi situasi darurat dengan percaya diri.
- Respons lebih cepat – Evakuasi dan penanganan pasien menjadi lebih efisien.
- Kesadaran masyarakat meningkat – Masyarakat merasa lebih aman mengetahui ada relawan terlatih di lingkungannya.
Salah seorang peserta, Dewi Lestari, mengungkapkan rasa puasnya. “Pelatihan ini sangat berguna. Saya merasa lebih siap jika harus menangani pasien atau korban kecelakaan,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah dan Mitra
Dinas Kesehatan dan BPBD Depok memberikan dukungan penuh berupa tenaga ahli, fasilitas, dan koordinasi. Kolaborasi ini memastikan pelatihan berjalan efektif dan relawan mampu mengimplementasikan keterampilan di lapangan.
Rina Wahyuni menambahkan, “Kami berharap pelatihan ini berkelanjutan dan mencakup lebih banyak relawan agar seluruh wilayah Depok memiliki tim ambulans siap siaga.”
Harapan ke Depan
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi program rutin, tidak hanya meningkatkan keterampilan relawan, tetapi juga membangun budaya tanggap darurat di masyarakat. Dengan relawan terlatih, risiko korban meninggal atau cedera serius bisa diminimalkan.
“Relawan yang terlatih adalah aset penting bagi kota. Mereka membantu menyelamatkan nyawa sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ambulans,” pungkas Rina.
Kesimpulan
Pelatihan penanganan darurat untuk relawan ambulans Depok menekankan kesiapsiagaan, keterampilan pertolongan pertama, dan koordinasi efektif. Dengan metode praktik dan simulasi, relawan lebih siap menghadapi kondisi kritis, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, dan memperkuat sistem tanggap darurat di Kota Depok. Dukungan pemerintah dan pelatihan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan program ini.

