Polres Tolikara Respon Cepat Kecelakaan di Jalan Ampera Bawah, Seorang Warga Luka di Kepala
beritabumi.web.id Ketenangan warga di sekitar Jalan Ampera Bawah, Distrik Karubaga, mendadak berubah menjadi kepanikan ketika sebuah sepeda motor Yamaha Vixion berwarna merah menabrak seorang pejalan kaki. Insiden tersebut terjadi di kawasan padat aktivitas, tempat warga biasa melintas menuju pasar dan area perumahan.
Korban yang diketahui bernama Jondinus Kogoya (43) tengah berdiri di pinggir jalan ketika tiba-tiba motor yang dikendarai oleh AW (25) melaju dengan kecepatan tinggi dan kehilangan kendali. Benturan keras pun tak terhindarkan, membuat korban terjatuh dan mengalami luka di bagian kepala.
Beberapa warga yang berada di lokasi langsung berlari mendekat untuk memberikan pertolongan. Namun karena emosi atas kejadian tersebut, sebagian warga sempat memukul pelaku sebelum petugas kepolisian tiba di lokasi untuk mengamankan situasi.
Diduga Pengendara Mabuk
Hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian menunjukkan bahwa pengendara motor diduga dalam kondisi mabuk akibat minuman keras. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pelaku terlihat melaju dari arah Ampera Atas menuju Ampera Bawah tanpa kendali. Saat melintas di jalur menurun, pelaku tampak oleng dan gagal menjaga keseimbangan.
Beberapa warga sempat berteriak memperingatkan pengendara agar memperlambat laju motornya. Namun, pelaku terus melaju hingga akhirnya menabrak korban yang berdiri di tepi jalan. “Dia sudah diingatkan, tapi tetap melaju kencang. Kami kaget karena korban langsung terlempar,” ungkap salah seorang saksi mata.
Kecelakaan tersebut menjadi perhatian masyarakat setempat karena lokasi kejadian memang sering dilalui kendaraan bermotor, terutama pada jam-jam sibuk. Warga menilai perlunya pengawasan lebih ketat dan rambu peringatan di kawasan tersebut agar kejadian serupa tidak terulang.
Respon Cepat Polres Tolikara
Begitu menerima laporan, Polres Tolikara segera mengirimkan tim ke tempat kejadian perkara (TKP). Petugas tiba tak lama setelah insiden terjadi dan langsung mengamankan pelaku beserta barang bukti kendaraan. Situasi yang sempat memanas berhasil dikendalikan berkat kesigapan petugas di lapangan.
Korban segera dibawa ke Markas Komando Polres Tolikara untuk mendapatkan pertolongan medis dari tim Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sie Dokkes). Setelah mendapat perawatan awal, korban dipastikan dalam kondisi sadar namun mengalami luka robek cukup parah di dahi dan pelipis kiri.
Sementara itu, pelaku langsung diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Tolikara. Polisi juga telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian.
Proses Penyelidikan dan Pemeriksaan
Kasat Lantas Polres Tolikara menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap pengendara untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Berdasarkan temuan awal, pelaku tidak hanya melanggar batas kecepatan, tetapi juga diduga berkendara dalam kondisi tidak sadar penuh akibat alkohol.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis dan tes alkohol untuk memastikan kadar alkohol dalam tubuh pelaku. Jika terbukti, yang bersangkutan akan dijerat dengan pasal pelanggaran berat karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan menyebabkan korban luka,” ujarnya.
Selain itu, polisi juga memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan dan surat izin mengemudi (SIM) pelaku. Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui pelaku tidak dapat menunjukkan SIM saat diminta petugas. Motor yang digunakan juga mengalami kerusakan di bagian depan akibat benturan keras.
Kondisi Korban dan Reaksi Masyarakat
Korban Jondinus Kogoya diketahui merupakan warga setempat yang bekerja sebagai pedagang. Ia sering melintas di kawasan tersebut setiap pagi untuk mempersiapkan barang dagangannya. Warga sekitar merasa prihatin dan berharap pihak kepolisian menindak tegas pelaku agar menjadi pelajaran bagi pengendara lain.
Salah satu tokoh masyarakat Karubaga menilai bahwa kasus ini mencerminkan kurangnya kesadaran akan keselamatan di jalan raya. “Banyak pengendara masih anggap enteng aturan lalu lintas. Padahal, sedikit kelalaian bisa mengancam nyawa orang lain,” ujarnya.
Setelah menjalani perawatan, kondisi korban dilaporkan membaik. Namun, dokter menyarankan korban untuk beristirahat total selama beberapa hari guna memulihkan luka di kepala.
Upaya Pencegahan dan Edukasi
Kepolisian berencana meningkatkan kegiatan sosialisasi keselamatan berkendara di wilayah Tolikara, terutama di Distrik Karubaga yang padat aktivitas. Sat Lantas Polres Tolikara juga akan menempatkan petugas tambahan di titik-titik rawan kecelakaan seperti Jalan Ampera, Pasar Karubaga, dan area depan sekolah.
Program edukasi ini diharapkan bisa mengubah perilaku pengendara, khususnya generasi muda. Polisi menekankan bahwa mengemudi dalam kondisi mabuk merupakan pelanggaran berat yang tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain.
“Keselamatan di jalan harus menjadi tanggung jawab bersama. Kami akan terus mengingatkan masyarakat untuk patuh pada aturan lalu lintas,” tegas Kapolres Tolikara dalam keterangannya.
Selain sosialisasi, kepolisian juga berencana menggandeng tokoh agama dan pemuda untuk mengampanyekan bahaya minuman keras di kalangan masyarakat. Dalam beberapa kasus sebelumnya, konsumsi alkohol menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas di wilayah pegunungan.
Menumbuhkan Kesadaran Kolektif
Insiden di Jalan Ampera Bawah menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan raya adalah hal yang tak bisa ditawar. Di wilayah seperti Tolikara, di mana kondisi jalan berkelok dan penerangan masih terbatas, disiplin berkendara menjadi kunci utama mencegah kecelakaan.
Masyarakat berharap kejadian ini dapat mendorong perubahan perilaku di kalangan pengendara muda. Sementara pihak kepolisian berkomitmen meningkatkan patroli malam dan pemeriksaan kendaraan untuk memastikan keamanan bersama.
Kecelakaan ini mungkin hanya satu dari sekian banyak kasus di Papua Pegunungan, namun pesan moralnya sangat jelas: keselamatan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi kewajiban semua pengguna jalan. Dengan kesadaran dan disiplin bersama, Tolikara bisa menjadi wilayah yang lebih aman bagi semua warganya.

Cek Juga Artikel Dari Platform olahraga.online
