JULO 9 Tahun Salurkan Rp27 Triliun untuk Usaha dan Pendidikan
Perjalanan 9 Tahun JULO dalam Mendorong Inklusi Keuangan
Sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah perusahaan rintisan teknologi finansial untuk bertahan, berkembang, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat. Sejak berdiri pada 2016, JULO telah menjelma menjadi salah satu pelaku utama fintech lending di Indonesia yang fokus pada masyarakat underbanked, yaitu kelompok yang belum sepenuhnya terjangkau layanan perbankan konvensional.
Memasuki ulang tahun ke-9 pada 2025, JULO mencatatkan capaian signifikan dengan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp27 triliun. Angka ini mencerminkan kepercayaan jutaan pengguna sekaligus memperlihatkan peran strategis pembiayaan digital dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Jangkauan Nasional dari Sabang hingga Merauke
Hingga akhir 2025, JULO telah menjangkau 3,28 juta pengguna aktif di seluruh Indonesia. Layanannya kini dapat diakses secara nasional, seiring meningkatnya penetrasi smartphone dan literasi digital masyarakat. Tidak hanya di kota besar, pembiayaan JULO juga dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah tier dua dan tiga yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap kredit formal.
Ekspansi ini semakin diperkuat dengan kehadiran aplikasi JULO di platform iOS pada 2025, melengkapi layanan Android yang lebih dulu digunakan jutaan pengguna. Langkah ini memperluas inklusivitas dan memastikan lebih banyak masyarakat bisa memanfaatkan layanan keuangan digital secara mudah dan aman.
Rp6,3 Triliun untuk Modal Usaha UMKM
Salah satu kontribusi terbesar JULO selama sembilan tahun adalah dukungannya terhadap sektor usaha mikro dan kecil. Dari total pembiayaan Rp27 triliun, sekitar Rp6,3 triliun disalurkan sebagai modal usaha.
Pembiayaan ini dimanfaatkan oleh pelaku usaha kuliner, toko online, jasa, hingga bisnis rumahan. Banyak pengguna memanfaatkan limit kredit JULO sebagai solusi perputaran kas, pembelian bahan baku, hingga pengembangan usaha skala kecil.
Kisah Anisa, pengguna sejak 2023, menjadi gambaran nyata dampak tersebut. Dengan proses pengajuan yang cepat dan tanpa prosedur rumit, Anisa berhasil memulai usaha makanan ringan yang kini menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarganya. Pengalaman serupa juga dialami ribuan pengguna lain yang memanfaatkan kredit digital secara produktif.
Akses Pendidikan Lebih Terjangkau
Selain sektor usaha, JULO juga berperan penting dalam mendukung akses pendidikan. Sepanjang 2016–2025, total Rp1,8 triliun pembiayaan telah disalurkan untuk kebutuhan pendidikan, mulai dari pembayaran SPP, pembelian seragam, hingga buku pelajaran.
Bagi banyak keluarga, biaya pendidikan sering kali menjadi beban besar yang datang secara mendadak. Kehadiran kredit digital yang fleksibel memungkinkan orang tua mengelola kebutuhan pendidikan anak tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok lainnya. Pendekatan ini selaras dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam jangka panjang.
Pembiayaan Kesehatan dan Hunian yang Lebih Layak
JULO juga mencatat peran signifikan di sektor kesehatan dan perumahan. Sebanyak 195 ribu pengguna memanfaatkan limit kredit dengan total Rp755 miliar untuk biaya kesehatan, termasuk tebus resep, rawat jalan, dan konsultasi dokter di ribuan fasilitas kesehatan.
Sementara itu, lebih dari 154 ribu pengguna menggunakan pembiayaan JULO untuk renovasi rumah, dengan total penyaluran mencapai Rp1 triliun. Akses terhadap hunian yang lebih layak terbukti berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesehatan keluarga.
Sistem Pembiayaan Fleksibel dan Bertanggung Jawab
Dengan limit hingga Rp50 juta yang dapat digunakan berulang kali, JULO menawarkan fleksibilitas tinggi bagi pengguna. Skema bunga rendah mulai 0,1% per hari, pilihan cicilan saat gajian, serta insentif pembayaran lebih awal menjadi keunggulan utama.
Lebih dari itu, JULO menekankan prinsip pembiayaan bertanggung jawab. Hal ini tercermin dari TKB90 sebesar 98,69% per November 2025, yang sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Angka ini menunjukkan mayoritas pengguna mampu mengelola kredit secara sehat dan disiplin.
Keamanan Data dan Kepercayaan Pengguna
Dalam era digital, kepercayaan tidak hanya dibangun melalui layanan, tetapi juga melalui perlindungan data. Pada 2025, JULO menyelesaikan audit dan sertifikasi internasional ISO 27001:2022 dan ISO 27701:2019, memperkuat komitmen terhadap keamanan informasi dan privasi pengguna.
Langkah ini penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan layanan digital tetap sejalan dengan perlindungan konsumen dan tata kelola yang baik.
Visi JULO Menuju Inklusi Keuangan Berkelanjutan
Presiden Direktur JULO, Harri Suhendra, menegaskan bahwa sembilan tahun perjalanan JULO adalah tentang dampak sosial, bukan sekadar angka. Akses pembiayaan yang tepat telah membantu jutaan masyarakat meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas hidup, dan membangun masa depan yang lebih baik.
Ke depan, JULO berkomitmen memperluas jangkauan layanan sekaligus memperkuat literasi keuangan agar pemanfaatan kredit digital dilakukan secara aman, sehat, dan bertanggung jawab. Dengan dukungan teknologi, regulasi, dan kepercayaan publik, JULO menempatkan diri sebagai bagian penting dari ekosistem keuangan digital Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga : Potret Terbaru Vidi Aldiano Berkumis, Tetap Ganteng
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : seputardigital

