Rute LRT Jabodebek Resmi Diperpanjang hingga Baranangsiang
beritabumi – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi mengumumkan perpanjangan rute Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek hingga Terminal Baranangsiang, Bogor. Keputusan ini disampaikan pada konferensi pers, Jumat (23/8), setelah melalui kajian teknis dan evaluasi kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah penyangga Ibu Kota.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menuturkan bahwa perpanjangan ini merupakan bagian dari upaya mengintegrasikan moda transportasi massal agar semakin mudah dijangkau masyarakat. “Bogor merupakan salah satu daerah dengan mobilitas tinggi menuju Jakarta. Kehadiran LRT sampai Baranangsiang diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas kendaraan pribadi dan bus antarkota,” ujar Risal.
Perpanjangan rute LRT Jabodebek ini akan dimulai dari Stasiun Harjamukti di Cibubur yang saat ini menjadi titik terminus. Jalur baru sepanjang kurang lebih 19 kilometer akan melintasi Cimanggis, Cibinong, dan beberapa titik transit sebelum berakhir di kawasan Terminal Baranangsiang. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2027 dan mulai beroperasi pada awal 2028.
Menurut Kemenhub, perpanjangan rute ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar jalur baru. Beberapa kawasan yang dilalui akan mendapatkan akses transportasi modern, sehingga diharapkan memicu perkembangan pusat hunian, perdagangan, hingga pariwisata.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, menyebutkan bahwa investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp12 triliun. Pendanaan berasal dari kombinasi anggaran pemerintah, pinjaman perbankan, dan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). “Skema pembiayaan campuran ini dipilih agar pembangunan bisa berjalan tanpa membebani APBN secara penuh,” katanya.
Masyarakat Bogor pun menyambut positif rencana ini. Ketua Forum Transportasi Bogor, Yanuar, menyebut bahwa akses LRT hingga Baranangsiang akan sangat membantu mengurangi ketergantungan warga terhadap kereta commuter line. “Selama ini masyarakat hanya punya pilihan KRL dari Bogor ke Jakarta. Dengan adanya LRT, alternatif semakin banyak, sekaligus memecah kepadatan di Stasiun Bogor,” jelasnya.
Di sisi lain, pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Sutanto Soehodho, menekankan pentingnya integrasi antarmoda. Menurutnya, kehadiran LRT hingga Baranangsiang harus diikuti dengan penataan ulang jaringan angkot dan bus lokal agar penumpang dapat melanjutkan perjalanan dengan lancar. “Transportasi massal tidak bisa berdiri sendiri. Konektivitas antarmoda menjadi kunci agar layanan LRT benar-benar efektif,” ujarnya.
Dengan rencana perpanjangan rute ini, LRT Jabodebek diharapkan tidak hanya melayani kawasan Jabodetabek bagian timur dan selatan, tetapi juga memperluas jangkauan ke arah selatan hingga pusat Kota Bogor. Jika sesuai target, Terminal Baranangsiang akan menjadi hub baru yang menghubungkan angkutan bus antarkota, angkot, dan kini juga LRT.
