Jika Manusia Punah, Bisakah Hewan Mengambil Alih Dominasi Bumi?
beritabumi.web.id Dalam skala sejarah kehidupan di Bumi, manusia sebenarnya pemain baru. Kehadiran kita hanya sebentar dibanding umur planet yang sudah miliaran tahun. Namun dalam waktu sesingkat itu, manusia mengubah bentuk dunia secara drastis. Hutan ditebang untuk kota, lautan tercemar limbah, atmosfer berubah akibat aktivitas industri. Semua itu membuat manusia tampak seperti spesies paling berkuasa.
Namun alam punya aturan penting: tak ada spesies yang abadi. Dinosaurus pernah memimpin rantai makanan, lalu hilang. Fosil menunjukkan sebanyak 99% spesies yang pernah hidup kini punah. Cepat atau lambat, manusia bisa jadi bagian dari statistik itu.
Saat itu terjadi, siapa yang akan mengambil alih?
Apa Sebenarnya “Spesies Dominan”?
Spesies dominan tidak selalu yang paling besar. Ada beberapa ukuran:
- Memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan
- Populasi luas dan adaptasi hebat
- Dapat mengubah ekosistem sesuai kebutuhan
- Memiliki kecerdasan sosial dan kemampuan berkomunikasi
Manusia memenuhi semuanya. Tapi, spesies lain juga punya modal untuk menyaingi kita, jika manusia tidak lagi ada.
Berikut kandidat yang sering dibahas ahli evolusi 👇
1️⃣ Serangga: Penguasa Ekologi
Jika ukuran dominasi ditentukan oleh jumlah dan ketangguhan, maka serangga menang mutlak. Mereka hidup di hutan, kota, gurun, pegunungan hingga ruang rumah yang kecil sekalipun. Tidak hanya itu, siklus hidup cepat membuat mereka bisa beradaptasi melawan perubahan iklim atau bencana besar yang dapat memunahkan mamalia.
Semut, misalnya, memiliki koloni dengan struktur sosial layaknya negara mini: ada prajurit, pekerja, hingga ratu. Kalau bicara kekuatan ekologi, serangga mungkin akan menjadi tulang punggung kehidupan baru setelah manusia hilang.
Namun, dominasi mereka berbentuk “kekuatan alam”, bukan peradaban.
2️⃣ Tikus dan Hewan Kecil yang Licin
Tikus telah hidup berdampingan dengan manusia selama ribuan tahun. Mereka menyelinap di sudut kota, kapal, pedesaan, hingga tempat sampah. Dengan kecerdasan yang cukup tinggi, reproduksi cepat, dan kemampuan makan hampir apa saja, tikus diperkirakan akan makmur kalau manusia punah.
Sebagian ilmuwan membayangkan bahwa dalam jutaan tahun evolusi, tikus bisa berkembang menjadi spesies mamalia cerdas yang mengambil kendali ekosistem yang dulunya milik kita.
Mereka punya peluang besar menjadi penguasa kota-kota kosong peninggalan manusia.
3️⃣ Burung Pintar: Pewaris Dinosaurus
Burung merupakan keturunan langsung dari dinosaurus. Beberapa di antara mereka punya kecerdasan yang mengejutkan: gagak mampu memecahkan teka-teki, kakaktua bisa menggunakan alat untuk mencari makanan.
Burung juga punya keunggulan besar: mobilitas global. Mereka dapat berpindah benua tanpa hambatan daratan. Apabila dunia mengalami perubahan besar, burung mampu mencari habitat baru dengan cepat.
Sering kali ilmuwan menganggap kelompok ini sebagai kandidat evolusi jangka panjang menuju spesies dominan dengan kecerdasan tinggi.
4️⃣ Mamalia Laut Cerdas
Lumba-lumba dan paus memiliki kecerdasan yang kompleks. Mereka mampu berkomunikasi dalam sistem suara yang rumit, bahkan menunjukkan empati sosial. Perbedaannya dengan manusia hanya satu: habitat.
Mereka hidup di laut, bukan di daratan tempat peradaban biasanya dibangun. Namun, jika evolusi memberi mereka jutaan tahun di masa depan, bukan tidak mungkin lahir bentuk masyarakat laut yang tak pernah kita bayangkan.
Spesies cerdas tidak harus membangun gedung untuk disebut dominan.
Dominasi Tidak Selalu Berarti Teknologi
Ketika manusia berbicara tentang dominasi, kita langsung membayangkan kota futuristik atau penjelajahan luar angkasa. Tetapi bagi alam, dominasi hanyalah soal siapa yang bertahan, siapa yang bisa memengaruhi ekosistem paling banyak.
Jika manusia hilang, alam akan pulih. Tumbuhan akan merebut kembali kota. Jalanan pecah oleh akar pepohonan. Satwa liar kembali mengambil wilayah yang kita kuasai. Rumah dan gedung runtuh, menyisakan tempat tinggal untuk fauna yang lebih kecil dan lincah.
Pada momen itu, penguasa sesungguhnya bukan yang membangun gedung tertinggi,
tapi yang tetap hidup.
Siapa Pemenangnya?
Tidak ada ilmuwan yang dapat memprediksi dengan pasti. Tetapi satu hal jelas:
- Serangga mungkin menjadi pengontrol ekosistem
- Tikus berpeluang menjadi penguasa kota
- Burung dan mamalia laut mungkin mewarisi kecerdasan
Dominasi bumi di masa depan mungkin terlihat sangat berbeda dari era manusia.
Tidak akan ada rapat, gedung parlemen, atau teknologi. Dominasi akan kembali pada bentuk paling purba: bertahan hidup di planet yang selalu berubah.
Kesimpulan: Kita Hanya Sementara
Manusia merasa sebagai pusat dunia. Tetapi sejarah kehidupan mengajarkan bahwa kita hanyalah satu bab singkat dalam buku panjang evolusi. Jika suatu saat manusia menghilang, Bumi tidak akan berduka. Justru planet ini akan menata ulang dirinya.
Dan saat itu terjadi, ada makhluk lain yang akan naik ke panggung utama—entah itu tikus, semut, atau spesies burung yang berevolusi menjadi lebih pintar.
Planet ini tidak pernah kekurangan pewaris.
Yang hilang hanya peradaban kita.

Cek Juga Artikel Dari Platform dapurkuliner.com
