Menko PMK Ajak Anak Indonesia Jadi “Pahlawan Super” untuk Menjaga Bumi dari Krisis Iklim
beritabumi.web.id Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyampaikan pesan inspiratif kepada anak-anak Indonesia. Ia mengajak mereka menjadi “pahlawan super” yang menjaga bumi dari krisis iklim. Pesan ini ia sampaikan melalui sebuah video sambutan pada kegiatan Kampanye Generasi Iklim bertema “Aku, Kamu, Kita Adalah Bumi”. Acara tersebut diselenggarakan oleh Save the Children Indonesia dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia.
Dalam pesannya, Pratikno berusaha menjelaskan perubahan iklim dengan bahasa ringan agar mudah dipahami anak-anak. Ia menggambarkan bumi sebagai “seseorang” yang sedang sakit. Cuaca panas ekstrem, hujan deras, banjir, dan perubahan cuaca yang tiba-tiba dianggap sebagai tanda bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. Penjelasan sederhana ini membuat isu lingkungan terasa lebih dekat dan mudah diterima oleh anak-anak.
Bumi Sedang “Sakit” dan Membutuhkan Pahlawan
Pratikno menekankan bahwa bumi saat ini mengalami kondisi tidak stabil. Suhu meningkat dengan cepat, hujan turun tanpa pola, dan banyak bencana alam muncul lebih sering dari sebelumnya. Semua itu merupakan dampak nyata dari perubahan iklim. Ia berharap anak-anak dapat memahami bahwa bumi membutuhkan bantuan.
Ia menyampaikan bahwa penjaga bumi bukan hanya ilmuwan, pemimpin negara, atau aktivis lingkungan. Anak-anak pun dapat mengambil peran penting. Dengan melakukan kebiasaan kecil setiap hari, mereka dapat menjadi “pahlawan super” yang membuat bumi lebih sehat. Ajakan ini disampaikan dengan gaya yang menyenangkan sehingga anak-anak merasa tertarik dan bersemangat.
Lima Misi Keren untuk Menjaga Bumi
Untuk memudahkan anak-anak memahami langkah nyata yang bisa dilakukan, Menko PMK memperkenalkan “Misi Keren Selamatkan Bumi Kita”. Setiap misi dirancang sederhana, namun berdampak besar jika dilakukan bersama.
1. Jadilah Detektif Sampah
Misi ini menekankan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Anak-anak diajak memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak ada sampah yang menyumbat selokan. Tindakan kecil seperti ini dapat mencegah banjir dan menjaga kebersihan lingkungan.
2. Jadilah Pasukan Anti Plastik
Plastik sekali pakai menjadi ancaman besar bagi lingkungan. Karena itu, anak-anak didorong untuk membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang, dan menghindari penggunaan plastik berlebih.
3. Jadilah Penjaga Air
Penggunaan air harus dilakukan secara bijak. Menutup keran setelah digunakan dan tidak membuang air sembarangan menjadi kebiasaan penting yang perlu ditanamkan sejak dini.
4. Jadilah Sahabat Tumbuhan
Menanam pohon, merawat tanaman, atau membuat kebun kecil di sekolah dapat membantu udara menjadi lebih bersih. Menanam tumbuhan adalah langkah sederhana namun membawa banyak manfaat bagi bumi.
5. Jadilah Pahlawan Makanan
Anak-anak diajak untuk tidak menyisakan makanan. Menghabiskan makanan atau berbagi dengan teman dianggap sebagai tindakan heroik karena mengurangi sampah makanan.
Pesan Motivasi bagi Anak-Anak Indonesia
Di akhir pesannya, Pratikno kembali mengajak anak-anak untuk berkomitmen menjaga bumi. Ia mengapresiasi semangat mereka dan menyebut bahwa setiap anak memiliki potensi menjadi pahlawan lingkungan. Ucapan khusus juga disampaikan kepada anak-anak dari berbagai latar belakang—dari sekolah formal, sekolah rakyat, pesantren, hingga panti sosial.
Penghargaan ini membuat anak-anak merasa lebih dipandang dan dihargai sebagai bagian penting dalam gerakan penyelamatan bumi. Dengan dukungan dan motivasi seperti ini, diharapkan tumbuh generasi muda yang peduli lingkungan.
Pesan Tambahan dari Kemenko PMK dan Save the Children
Dalam sesi sambutan bersama, Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistiyaningrum, menegaskan pentingnya sinergi lintas pihak. Menurutnya, anak-anak membutuhkan ruang aman, inklusif, dan menyenangkan untuk berpartisipasi dalam isu perubahan iklim.
Ia menekankan bahwa pendapat anak harus didengar dan diterjemahkan menjadi kebijakan. Pemerintah berperan menyediakan standar, pengawasan, serta dukungan agar partisipasi anak berjalan optimal.
Pertunjukan Seni dan Aktivitas Edukatif
Salah satu bagian menarik dari Kampanye Generasi Iklim adalah pertunjukan seni multidimensi berjudul “Aku, Kamu, Kita Adalah Bumi”. Pertunjukan ini menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang perubahan iklim. Melalui seni, anak-anak dapat menampilkan emosi, pemahaman, dan aspirasi mereka terhadap isu lingkungan.
Acara ini juga diisi dengan lokakarya, permainan edukatif, dan berbagai aktivitas kreatif bertema lingkungan. Anak-anak belajar sambil bermain, sehingga pemahaman mengenai krisis iklim dapat diterima dengan cara yang menyenangkan.
Partisipasi Luas dari Berbagai Kalangan
Kegiatan Kampanye Generasi Iklim diikuti ratusan anak dari beragam latar belakang. Mereka datang dari sekolah formal, sekolah rakyat, pesantren, panti sosial, komunitas, hingga kelompok relawan. Hadir pula Menteri PPPA Arifah Fauzi, CEO Save the Children Indonesia Dessy Kurwiany Ukar, dan perwakilan LEGO Indonesia.
Kehadiran banyak pihak menunjukkan bahwa isu lingkungan kini menjadi perhatian bersama. Semua elemen masyarakat—baik pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, maupun anak-anak—berkumpul untuk satu tujuan: menjaga bumi dari krisis iklim.
Penutup: Superhero Lingkungan Dimulai dari Kebiasaan Kecil
Ajakan Menko PMK agar anak Indonesia menjadi “pahlawan super” adalah bentuk dukungan moral sekaligus strategi membangun kesadaran sejak dini. Dengan langkah kecil yang dilakukan terus-menerus, anak-anak dapat menjadi bagian penting dalam penyelamatan bumi.
Gerakan ini tidak hanya tentang kampanye, tetapi tentang membentuk generasi yang mencintai lingkungan. Jika setiap anak mengambil bagian, masa depan bumi akan berada di tangan generasi yang kuat, sadar, dan penuh kepedulian.

Cek Juga Artikel Dari Platform faktagosip.web.id
